17 Mei, 2008

"KEKUTAN CINTA"



Kekuatan cinta memang luar biasa. Orang yang jatuh cinta akan rela mengorbankan apa saja demi yang ia cintai. Cinta menjadikan segalanya indah, meski harus dilalui dengan penderitaan.
Kekuatan cinta itulah yang menjadikan Bilal bin Robah lebih memilih dijemur di padang pasir yang panas daripada harus kembali kafir, meski sebongkah batu besar menindih hingga nyaris meremukan tulang dadanya.
Dengan tenang ia menyebut nama kekasihnya, “Ahad, Ahad, Ahad.” Begitu pula dengan Abdurrahman bin Auf, saudagar kaya sahabat Rosulullah SAW. Ia rela menghabiskan hartanya untuk kepentingan jihad fisabilillah. Semuanya atas dasar cinta.
Sahabat lainnya juga merasakan betapa dahsyatnya kekuatan cinta itu. Mereka rela berhijrah dengan berjalan kaki bermil-mil jauhnya, melintasi padang pasir yang kering dan panas demi menyelamatkan aqidah.
Karena cintanya kepada Allah SWT, dengan gagah berani mereka bergegas pergi kemedan perang.
Tanpa rasa takut, hart, darah, dan nyawa, mereka pertaruhkan dengan tebasan pedang dan tombak demi membuktikan cintanya yang tulus. Cinta yang melahirkan pengorbanan dan prioritas.
Jika benar kita mencintai Allah SWT, niscaya kita rela mengorbankan segalanya dengan pengorbanan yang terbaik. Jika benar mencintai Allah SWT, niscaya kita mengambil dunia hanya sekedarnya saja.
Dunia bukan tujuan. Mencari harta bukan untuk bermegah-megahan, tetapi sebagai sarana ibadah. Jika benar kita mencintai Allah SWT, niscaya kita akan bergegas kemasjid ketika dikumandangkan adzan, karena hakikat adzan adalah panggilan Sang kekasih. Jika benar kita mencintai Allah SWT, niscaya kita melakukan amalan-amalan sunnah, karena amalan itu dapat mengundang cintanya Allah SWT, tentu setiap sepertiga malam kita bangun mengerjakan shalat tahajud, meski lelah, ngantuk, dan dinin yang mendera. Saat itulah Allah SWT datang menjenguk dan mengabulkan segala permintaan kita.
Ibadah tanpa didasari cinta akan terasa berat dan sia-sia. Ibadah tanpa cinta adalah cirri sifat munafik.
Dengan cinta kita dapat memahami tempat yang dituju setelah mati, surgakah atau nerakakah.
Surga adalah kado terindah yang akan kita terima pada saat perjumpaan pertama dengan Allah SWT. “Katakanlah hai Muhammad, jika kamubenar-benar mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu. Allah maha pengasih lagi Maha Penyayang.” (QS. Al-Imran:31). Itulah permintaan Allah kepada kita.
Bermainlah hanya dengan cinta kepada Allah SWT, dan bermainlah kamu dengan cintanya kepada kekasihmu hanya sewajarnya saja.
Cinta melahirkan "powerfull of love"
Cinta melahirkan sebuah pengabdian yang tulus kepada Rob-Nya.

03 Mei, 2008

hikmah


"AIRMATA CINTA"

Whai saudaraku...........
ingatkah kita akan hikmah yang telah diberikan oleh orang-orang soleh, siapakah dia? dia adalah para ulama dan para sahabat nabi yang tercinta. mereka yang selalu menangis setiap saat dikeheningan malam, dia yang selalu mencucurkan air mata karena takut akan azab Allah, dia yang selalu mencucurkan air mata karena rindu ingin berjumpa dengan Allah.Mereka yang selalu menunggu kehadiran-Nya untuk hadir dihati mereka.
Ingatkah kita akan kisah orang sufi?..... yang senantiasa menangis karena berharap dapat berjumpa dengan Robbnya.......
Kisah Nabi Ayub as menangis bertahun-tahun lamanya, bukan karena kehilangan anaknya, yaitu Nabi Yusuf as, tetapi ia takut akan azab Tuhan-Nya yang senantiasa akan menimpa saudara-saudara Yusuf as.
Kisah sahabat Nabi Muhammad SAW yaitu, Umar ibn Khotob, dia adalah seorang gubernur di kota Madinah, ketika ia bertemu sorang anak yang sedang menggembala kambing di padang sahara, dengan kambing yang beratus-ratus jumlahnya.Umar bin Khotob dengan tidak sengaja menghampiri seorang anak tersebut seraya berkata:"Nak, hari ini kau menggembala kambing cukup banyak,apa kau tidak cape?"oh,tidak.Ini adalah bagian dari tugas saya sehari-hari"jawab si bocah penggembala.Nak sebenarnya saya haus setelah saya melakukan perjalan jauh, saya butuh air susu kambing untuk diminum, punya siapa gerangan kambing-kambing ini?"tanya Umar dengan nada pelan."kambing-kambing ini adalah kepunyaan majikanku wahai tuanku".jawab sipenggembala dengan santainya.oh....Umar bin Khotob bergumam.e.....begini saja...majikanmu jauh dari sini dan majikanmu tidak tahu berapa jumlah kambing-kambing yang kau bawa, seandainya saya ambil satu........ saja dari kambing-kambing itu, pasti majikanmu tidak tahu".tanya Umar dengan beraninya.Memang majikanku tidak tahu tuan, tapi apakah Allah tidak tahu atas perbuatan seorang hambanya......apakah Allah tidak melihat atas perbuatan seorang hambanya"?.....jawab si bocah penggembala sambil menimpali pertanyaan yang sungguh menggetarkan hati.Apa jawaban Umar ketika mendengar perkataan sibocah itu.....ternyata Umar langsung tunduk dan menangis dengan tersedu-sedu mencucurkan air mata, basahlah pipi dengan airmata...basahlah baju umar dengan airmata.......ia menangis karena ia telah berbuat dzolim dan berharap Allah mengampuni dosa-dosa dirinya. "Semoga Allah memberkatimu dan memberikan karunia kepadamu" Umar berkata sambil mendoakannya.
Saudaraku dimanapun kamu berada.........
Bisakah kita sejenak...... saja mencucurkan air mata karena takut kepada Allah SWt?
bisakah kita setets saja....air mata kita jatuh membajiri pipi kita,karena air mata dosa kita, air mata maksiat kita, airmata karena takut akan azab Allah menimpa kita?......
Masih banyak lagi kisah-kisah airmata orang-orang soleh.......yang mengajari kita untuk takut kepada-Nya.
Sadarkah kita......yang selalu menangis mencucurkan air mata karena kehilangan istri.......karena ngefens banget dengan penggemar kita.....atau karena yang lain?........
Sadarkah kita........jika seandainya air mata yang jatuh itu adalah air mata dusta......airmata buaya........Naudzu billah tsumma naudzubillah min dzalik.
Tumbuh-tumbuhan yang dengan tulus dan akrab dengan kita,tumbuhan yang senantiasa memberikan manfaat untuk kepentingan manusia, tapi kini manusialah yang menyebabkan tumbuh-tumbuhan menangis, kenapa?...............sebab kerana ulah manusia itu sendiri yang selalu membuat kerusakan dimuka bumi.........
Lihatlah!..............bencana yang melanda dimana-mana........itu akibat ulah manusia, yang mengakibatkan seluruh jagat alam raya menangis, berharap Allah mengampuni dosa-dosa manusia

album kenangan














pasukan pengamanan

10 April, 2008

kenanganku


look that............!!!

artikel



mari belajar dari pak MARIO TEGUH, seorang motivatorku
HERO. The Adorable Qualities In You

Setiap orang ingin menjadi pahlawan dalam kisah hidupnya; dan bukan hanya sekedar pahlawan, tetapi pahlawan di antara pahlawan.

Di setiap hati pribadi - ada sebuah ruang yang luas bagi perjamuan pahlawan-pahlawan dalam kehidupannya. Dan dalam perjamuan itu, figur utama yang berbicara dan memimpin suasana perjamuan adalah dirinya sendiri.

Setiap orang ingin menjadi pahlawan dalam kisah hidupnya. Dia ingin dihargai, dikagumi, dan dijadikan acuan. Dia ingin menjadikan kehadiran dirinya sebagai pengundang bagi kecintaan orang lain untuk berlaku baik.
Setiap orang ingin menjadi pahlawan dalam kisah hidupnya. Dan siapa pun yang menolak hal ini adalah biasanya pribadi baik yang impian-impiannya tersiksa oleh kenyataan-kenyataan yang tidak ramah.
Bila Anda mengagumi seseorang, perhatikanlah bahwaAnda sebetulnya sedang melihat diri Anda sendiri di masa depan - dalam diri dan cara-cara pribadi itu.
Anda tidak mungkin mengagumi pribadi yang sikap dan cara-caranya bertentangan dengan konsep kebesaran yang Anda patutkan bagi diri Anda sendiri.

Jalan kepahlawanan adalah jalan menuju harapan.
Seorang pahlawan adalah mercu suar bagi harapan-harapan kita. Dia menjadikan diri, jalan, dan berita-nya sebagai pemandu bagi kita dalam pelayaran menuju impian-impian kita. Kita tidak harus menjadikan diri kita sepertinya, tetapi dengan mengacu kepadanya - kita dapat menikmati perjalanan yang lebih berkualitas.
Keberhasilan kita tidak hanya diukur dari seberapa besar dan tinggi daratan impian yang bisa kita capai di akhir perjalanan; tetapi keberhasilan kita - terutama - dinilai dari kualitasdari perjalanan kita.
Bila kita menjaga kualitas perjalanan harian kita,maka kapan pun perjalanan itu berakhir - perjalanan kita akan berakhir dengan baik.
Maka pastikanlah pahlawan dalam diri Anda itu tumbuh dan berkembang mencapai kewibawaan yang cukup untuk membuat diri Anda menghormatinya, dan mengharuskan Anda patuh pada jalan-jalan kepahlawanan Anda sendiri.

Seorang pahlawan harus menampilkan sebuah bentuk keprimaan.
Di antara para semut - akan selalu ada semut yang luar biasa, dan di antara para gajah - akan selalu ada gajah yang menyedihkan.
Maka dengarkanlah dengan hati yang hening …, bahwa kepahlawanan dalam hidup ini tidak ditentukan oleh kualitas keberadaan fisik atau besarnya kemampuan membiayai kemewahan; kepahlawanan adalah kualitasluar biasa yang dicapai dari pengembangan apa pun yang biasa dari yang ada pada diri kita.
Bangun lah keprimaan dalam apapun yang Anda lakukan.
Memang tidak ada hukuman yang dijanjikan kepada mereka yang membiarkan diri mereka tumbuh menjadi orang-orangbiasa dengan kemampuan biasa.
Tetapi, apakah sebutan bagi perasaan yang selalu memberitahu kita bahwa kita sebetulnya memiliki kemampuan lebih daripada orang-orang biasa yang sekarang sedang mengendalikan hidupkita?
Mungkin …, lebih baik hidup pendek dan cemerlang, daripada hidup redup sepanjang hidup yang juga belum tentu panjang.

Seorang pahlawan adalah seorang penyemangat.
Siapakah yang akan Anda pilih untuk rekan berbincang sambil minum kopi lambat-lambat?
Apakah dia yang membuat Anda merasa yakin bahwa dia seorang besar yang hebat? Ataukah dia yang membuat Anda merasa yakin bahwaAnda bisa menjadi seorang besar yang hebat? Yang mana-kah?
Pastikanlah bahwa Anda memilih dia yang membantu Anda menemukan diri Anda sendiri, mengenali potensi-potensi Anda, dan yang membangun keyakinan Anda mengenai hak Anda untuk berhasil.
Kemudian, dalam persahabatan dengan pribadi seperti itu, mulailah perjalanan kepahlawanan Anda - dengan menjadikan diri Anda sebagai pahlawan dalam kisah kehidupan Anda sendiri.
Mulailah dengan mengejutkan diri Anda sendiri dengan kesungguhan-kesungguhan baru untuk melakukan awalan-awalan dari kebesaran yang ingin Anda capai. Karena sesungguhnya apa pun yang kecil akan mengejutkan Anda dengan kehebatannya - bila Anda melakukannya dengan kesungguhan yang besar.

Seorang pahlawan adalah sebuah bukti keberanian.
Entah apa yang menahan mereka, tetapi tidak sedikit orang yang menahan diri dari melakukan hal-hal yang telah mereka ketahui akan memperbaiki kualitas hidup mereka.
Padahal, seorang pahlawan adalah setidaknya diri yang membuktikan kasih sayang kepada diri sendiri - melalui tindakan nyata yang mendekatkan diri kepada kehidupanyang diimpikannya.
Dia melakukan yang dikatakannya, danmengatakanyang dilakukannya.
Seorang pahlawan, sebetulnya adalah seorang yang biasa dengan keberanian yang tidak biasa untuk bersikap dan berlaku yang akan menjadikannya di atas yang biasa.
Maka pikirkanlah hal-hal yang besar, dalamsuasana hati yang ramah terhadap kemungkinan-kemungkinan Anda. Lalu, ambillah cara-cara orang besar, dan lakukanlah pekerjaan Anda dengan kesungguhan yang besar. Ingatlah, bahwa tidak ada jalan yang membawa kita menuju kebesaran, bila kita tidak membawa diri kitasendiri.
Jadikanlah diri Anda sebagaimana Andainginkan dia menjadi A HERO.....

(ditulis ulang oleh:subhi ceria)
--------------------------------------------------------------------------------

Fighting TheWrong Fight

Anda hanya mendapat dari yang Anda kerjakan.
Janganlah memilih pekerjaan yang salah.
Dalam kehidupan, pertanyaan yang sebenarnya bukan apa yang Anda menangkan, tetapi apa yang Anda lakukan; karena yang Anda lakukan menentukan apa yang bisa Anda menangkan.
Jadi janganlah berlama-lama dalam kesadaran bahwa yang sedang Anda lakukan ini sebetulnya salah. Janganlah Anda biarkan diri Anda menua dalam pekerjaan yang menuntut penggunaan dari kelemahan-kelemahan Anda. Berjayalah dalam pekerjaan yang merayakan penggunaan dari kekuatan-kekuatan Anda.

Anda dikenal melalui pertarungan yang Anda pilih.
Apa pun yang Anda perjuangkan melalui pertarungan - pasti merupakan sesuatu yang penting bagi Anda. Itu sebabnya Anda dikenal dari apa yang Anda pertarungkan.
Bila hal-hal kecil yang tidak penting, cukup untuk membuat Anda bertarung dengan orang lain, maka kecil dan tidak pentinglah Anda. Bila yang Anda perjuangkan adalah hal-hal yang baik dan bernilai, maka baik dan bernilailah Anda.

Kelas Anda ditentukan oleh keberanian Anda.
Keinginan Anda tidak penting, bila untuk pencapaiannya Anda tidak bersedia untuk bertarung.
Banyak orang sangat berani dalam mengkhayalkan keberhasilan dirinya, tetapi menjadi kerdil saat betul-betul harus memenuhi syarat bagi keberhasilannya dalam pekerjaan yang nyata.
Mereka yang pemberani, tidak selalu mengawali perjuangan mereka dengan impian, tetapi selalu memasuki pekerjaan dengan kesungguhan, dan menghadapi kesulitan dengan keberanian. Itu sebabnya, keinginan yang sesungguhnya hanya pantas berlabuh di hati seorang pemberani.

Janganlah menjadi petarungyang setengah-setengah.
Janganlah menjadikan hidup ini setengah matang.
Segeralah selesaikan hal-hal yang akan membentuk keutuhan dari rencana-rencana Anda.
Janganlah impian Anda mengenai keberhasilan di masa depan, menjadikan Anda penunda yang menafikan keberhasilan yang bisa Anda capai hari ini.
Bersikaplah seperti para petarung sejati.
Janganlah memukul, karena itu akan menyakiti orang lain. Janganlah juga, memukul dengan lunak, karena balasan yang Anda terima bisa keras. Tetapi, bila Anda harus memukul, pukullah dengan keras.

Periksalah kembali prinsip-prinsip Anda.
Memang dibutuhkan sebuah keberanian, untuk tewas mempertahankan sebuah prinsip; tetapi dibutuhkan keberanian yang jauh lebih besar lagi untuk tetap hidup dan berjaya dalam sebuah prinsip. Dan itu adalah pilihan yang lebih baik.
Bukan ukuran Anda yang penting untuk memenangkan sebuah pertarungan, tetapi ukuran keberanian dalam diri Anda; yaitu keberanian untuk tampil dan bekerja sesuai dengan prinsip Anda.
Tidak ada hal besar yang bisa dicapai oleh seseorang yang keras kepala -karena prinsipnya; tetapi yang berjalan tanpa arah, meneriakkan keraguan dan keluhan; tetapi menolak nasihat-nasihat baik, hanya karena itu bukan prinsipnya.
Bila yang disebutnya prinsip itu, mengkerdilkannya mungkin itu bukan prinsip, atau dia harus memeriksa kembali sikapnya dalam berprinsip.

Dia yang menyerang harus menang, dan dia yang bertahanharus selamat.
Apakah Anda termasuk yang agresif dalam hidup ini, yang memasuki jam-jam kerja dengan kekuatan hati yang menyerang dengan kekuatan penuh?
Ataukah Anda yang hanya bertahan, yang berupaya selamat dari hari ke hari, tanpa pandangan yang jelas kapan kira-kira kelambatan dan ke-rata-rata-an ini berakhir? Yang manakah Anda? Maka ..., bertindaklah lebih berani.

Bila Anda berseteru dengankehidupan ini, semua orangakan menjagokan kehidupan.
Dari semua hal yang bisa Anda jadikan musuh dan Anda salahkan atas kelambatan laju kehidupan ini, jangan pernah musuhi kehidupan.
Bila pendapat buruk Anda tentang kehidupan ini benar, maka tidak akan ada orang lain yang tampil sebagai pemenang. Tetapi, telah banyak orang yang menang, dan masih akan ada banyak lagi yang menang.
Kehidupan ini harus dimenangkan, didapatkan, dan dialami dengan baik -lalu bagaimana mungkin Anda bisa memenangkan, mendapatkan, dan mengalami kehidupan dengan kecintaan, bila Anda mengeluhkan kehidupan?
Sayangilah kehidupan ini, dan dia akan mengembalikan kebaikan Anda itu dengan kualitas hidup yang lebih besar dari yang Anda berikan.

Betapa pun Anda menyukai permainan, janganlah bermain-main dengan hidup Anda.
Bagi anak-anak, sebuah permainan adalah kehidupan yang sesungguhnya, dan dengan permainan itulah mereka membangun pengertian dan kemampuan untuk menjadi pemenang yang anggun dalam hidup mereka nanti.
Sebagian dari anak-anak itu memang tumbuh menjadi pemenang, tetapi sebagian yang lain tumbuh menjadi orang-orang dewasa yang masih bermain-main dengan kehidupan mereka.

Hidup ini bersikap ramah kepada kita yang bersungguh-sungguh untuk mencapai kemenangan, dan bersikap keras kepada mereka yang tidak terlibat secara sadar dalam prosesi kehidupan.
Dan yang menyayat hati para pemerhati adalah bila mereka yang dikerasi agar sadar itu, menerima kesulitan hidup sebagai nasib buruk seolah-olah upaya mereka tidak akan mendatangkan perubahan.
Seandainya saja, mereka mau mendorong diri mereka untuk mencoba, untuk berjuang dalam perjuangan yang benar.
...............................................................................
Silence Is Not Always Golden

Tidak semua diam adalah emas.

Telah lama kita mendengar ungkapan bahwa diam itu emas. Diam dan keheningan itu adalah peng-indah pembicaraan, dan diam pada saat yang tepat justru membuat seseorang berbicara lebih fasih daripada mereka yang melulu berbicara.

Tetapi tidak semua diam dan keheningan adalah emas.
Pada banyak kesempatan, diam itu justru menjadi sebab dari masalah-masalah besar, dan menjadi pemberi ijin bagi keberlanjutan dari keburukan dan kejahatan.

Diam adalah sebuah bentuk persetujuan; sehingga seseorang yang diam dihadapan kesalahan dan kejahatan -telah sebetulnya sama dengan menyetujui terjadinya kesalahan dan tidak menolak dilaksanakannya kejahatan.

Bila kita dinilai dari apa yang kita katakan, mohon Anda sadari bahwa kita juga dinilai dari apa yang kita diamkan.

Maka terhadap apakah Anda diam?

Keheningan bukanlah sebuah pelajaran. Yang Anda dengar dalam keheningan itu lah -yang menjadi pelajaran keemasan.

Keheningan bukan lah hanya tidak adanya suara. Keheningan adalah tempat kembali bagi pribadi-pribadi yang berupaya mengerti, karena dalam relung-relung keheningan yang damai itu lah-tergemakan suara-suara yang tak terdengar oleh telinga.

Tetapi kita tidak dapat hidup sepenuhnya hanya dalam keheningan. Bahkan mereka yang menemukan kedamaian dan pengertian dalam keheningan -akhirnya akan terpaksa meninggalkan dunia senyap itu-karena setelah beberapa saat, pengertian yang terdengar dalam keheningan itu akan tumbuh menjadi bentuk kebisingan yang memekakkan telinga hati.

Setelah Anda mengerti -keheningan akan mengusir Anda keluar, agar Anda sibuk bergaul dalam kehidupan ramah yang saling menguntungkan dengan orang lain, karena sebetulnya untuk itu lah pengertian itu diberikan kepada Anda.

Diam adalah bahasa yang sering disalah-artikan.

Bagi mereka yang tidak memiliki sesuatu yang bernilai untuk dikatakan, diam adalah penyelamat yang baik. Tetapi, di hadapan mereka yang menikmati kemenangan atas kelemahan orang lain-diam adalah tanda kebodohan yang bisa diambil keuntungan darinya.

Maka meskipun diam itu emas, berhati-hatilah dalam memilih kepada siapa Anda diam, tentang hal apa Anda diam, kapan saat Anda diam, dan cara yang Anda gunakan untuk diam.

Bila penguasaan bahasa Anda dinilai dari kefasihan Anda dalam menggunakan kata-kata dan tata olah bicara, mohon Anda ingat bahwa Anda juga dinilai dari kefasihan Anda dalam menggunakan tidak adanya kata. Dengannya, hanya diam saja -tidak cukup untuk mencapai kualitas keemasan pribadi kita.

Fasih berbicara adalah juga fasih untuk tidak berbicara.

Keheningan sering memperbesar penderitaan karena kecenderungannya untuk mengulangi kejadian.

Perhatikanlah, orang sering merasa tersinggung-tidak pada saat dia mendengar perkataan yang merendahkan; tetapi lama setelah keheningan mengulangi kata-kata itu berkali-kali dalam kesendiriannya.Perhatikanlah juga,bagaimana dia menjadi semakin bersedih, setelah dia memutar ulang cerita ketidak-beruntungan hidupnya.

Maka, apakah kira-kira nama dari tempat sampai-bagi dia yang menemukan kesenangan dalam mengulangi cerita kesulitan dan kegagalannya?

Lalu, perhatikanlah bagaimana seorang yang lain -menjadi congkak karena senang memutar ulang saat-saat pendek di mana dia menang dan dipuji-puji oleh orang lain.

Itu adalah alasan mengapa kita sering menemukan orang-orang kecil dengan kesombongan besar.

Padahal, seseorang yang telah mencapai kebesaran -justru merasa paling takut untuk berada lagi dalam kegembi raan yang menyertai keberhasilannya dulu; karena, kegembiraan dari hasil pengu langan seperti itu -mudah tumbuh menjadi kebanggaan, dan yang kemudian beralih wajah menjadi kesombongan.

Karena dia mengerti bahwa tidak ada keberhasilan kecuali yang Diijinkan -sebagai gantinya dia memilih untuk mengulangi rasa bersyukur yang menghampirinya bersamaan dengan kedatangan keberhasilan.

Dengan demikian, kehati-hatian dalam mengijinkan apa yang boleh diulangi dalam keheningan -adalah kunci menuju kekuatan hati.

Bagi hati yang mencari keheningan adalah tempat untuk menemukan.
Bagi yang sudah menemukan nilai dari pengertian itu hanya sebanding dengan keikhlasannya untuk menerima.
Dan bagi yang sudah menerima nilai dari penerimaannya bergantung pada nilai yang bisa dibangunnya untuk orang lain -dari pengertian itu.
Maka diam -dan keheningan, hanya bernilai bagi yang merindukan nilai
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++

Help, Drawing In A Glass Of Water

Tidak dibutuhkan air yang banyak untuk menenggelamkan kita. Hanya segelas air, asal masuk mengisi pernafasan kita. Bila Anda sedang merasa terjebak dalam sebuah lubang, berhentilah menggali.
Bila Anda sedang merasa tenggelam, jangan bernafas air.
Udara yang kita hirup bisa saja sama, tetapi suasana hati kitalah yang bisa menjadikan kita bernafas dalam-dalam dengan damai, atau yang tersedak-sedak dengan udara yang tidak jelas akan ke luar atau ke dalam.

Kenalilah suasana hati Anda, lebih dahulu; sebelum Anda memutuskan penilaian buruk pada apa pun yang sedang Anda alami.
Karena, hal yang sedang Anda keluhkan itu, bisa saja adalah hal yang sama yang sedang dialami oleh seorang lain yang sedang cemerlang dalam karir dan hidupnya.

Kita hanya sebahagia kesungguhan kita untuk memilih kebahagiaan.
Kita disebut makhluk yang bebas, karena kita memiliki kebebasan untuk memilih.
Dan dari semua pilihan yang bebas kita ambil di dunia ini; yang paling besar dampaknya pada kualitas hidup kita, adalah pilihan sikap.
Bila kita melihat masalah-masalah kita permanen, maka seolah-olah permanenlah penderitaan kita.
Bila kita melihat upaya kita - tidak akan mengeluarkan kita dari masalah, maka lemahlah upaya kita untuk memperbaiki keadaan.
Maka, pilihlah untuk berbahagia; dan perhatikanlah bagaimana pilihan itu mulai mewujud segera setelah Anda memutuskan.

Bagi yang sedang tenggelam, gerakan apa pun selain gerakan tenggelam adalah pilihan yang lebih baik.
Maka percayalah pada undangan dan anjuran baik dari saudara-saudara kita yang baik.
Banyak orang yang sedang tenggelam memilih untuk tidak melakukan apa pun, membeku, dan bertanya-tanya mengapa mereka bernapas air.
Yang lebih menyedihkan, sebagian dari mereka, menolak anjuran-anjuran baik, karena itu semua masih belum tentu.
Dia tidak melihat, bahwa pilihan apa pun selain tenggelam, adalah pilihan yang lebih baik.

Kita akan terus merasa menderita, selama kita melihat diri kita menderita. Kita akan segera keluar dari perasaan mengasihani diri sendiri, bila kita melihat diri kita sebagai seorang yang berhak untuk berhasil, dan yang sedang mengupayakan keberhasilannya.

Kita cenderung untuk berfokus pada rasa sakit, lebih daripada upaya kita untuk meredakan rasa sakit itu.
Anda akan dikagetkan oleh kehebatan dari dampak tindakan dalam menghapus perasaan sedang tenggelam itu.
Kapan pun perasaan akan tenggelam itu datang - segera-lah bangkit.
Lakukanlah sesuatu yang selama ini telah Anda keta-ui harus Anda lakukan, tetapi yang penundaannya menjadikan Anda merasa berhutang, merasa terlambat, dan telah membuat Anda merasa tidak bertanggung-jawab.
Tidak jarang kita terjebak dalam reaksi-reaksi jangka pendek terhadap masalah-masalah kita, dan kehilangan pandangan pada keuntungan jangka panjang dari upaya memposisikan diri kita untuk tanggap kepada yang penting dan yang prioritas.

Bila cara Anda memudahkan, tidak akan ada masalah yang menyulitkan.
Masalah memiliki kecenderungan untuk tampil lebih besar dari ukuran aslinya, karena perkiraan-perkiraan kita mengenai
penderitaan yang akan dibawanya ke dalam hidup kita.
Itu sebabnya, sangat berhati-hatilah Anda dalam menyikapi masalah.
Dahulukanlah logika Anda. Jangan biarkan emosi Anda bereaksi meledak-ledak atau merayap berlemah-lemah di hadapan sebuah masalah.
Ingatlah, bahwa masalah kecil, diperuntukkan bagi orang-orang kecil. Masalah-masalah besar, diperuntukkan bagi orang-orang besar. Tidak akan ada kesalahan dalam alokasi ukuran masalah itu. Dan kita orang besar, atau yang sedang mengupayakan pembuktian dari kebesaran kita.

Maka, ingatlah. Bukan lautan luas dan dalam yang dibutuhkan untuk menenggelamkan kita. Hanya segelas air, yang dengan tidak bijak kita ijinkan masuk ke pernafasan kita. Mereka yang bisa bergaul ramah dengan lautan, akan selalu menemukan cara untuk bernafas dengan leluasa, di dalam guncangan ombak. Dan Anda, yang menemukan cara untuk bersikap ramah kepada kehidupan, akan selalu menemukan cara untuk menjadi berbahagia.

###############################################################################

Becoming Your Best Friend

Seorang sahabat adalah jiwa yang sama dalam dua badan yang berbeda.
Maka pribadi yang menjadi sahabat bagi dirinya sendiri adalah sahabat yang terbaik.

Seorang sahabat tidak memiliki ke pentingan lain dari kita kecuali membantu kita menjadi pribadi yang berbahagia dengan pilihan-pilihan baik kita. Bila dia tidak sedang memberikan nasihat-nasihat yang menggelorakan semangat kita untuk mencapai kecemerlangan hidup, dia duduk dengan tenang bersama kita di saat-saat kita terluka dan bersedih hanya untuk menjadi pendengar yang tidak menyanggah, dan yang kehadirannya secara fisik atau semangat menjadikan kita tidak sendiri.

Tetapi, akan selalu ada pribadi yang mengisi kebersamaan dengan dirinya sendiri dengan keluhan-keluhan mengenai kelemahan dan kegagalan dirinya. Dia berbicara dengan nada yang tinggi atau rendah, tetapi yang tak henti-hentinya mengeluhkan dirinya sendiri yang belum berhasil mencapai kelas-kelas yang telah dicapai oleh orang lain. Lalu, dengan kejamnya dia mengatakan bahwa hidupnya akan menjadi lebih baik bila saja dia bisa dilahirkan dan hidup dalam diri yang lebih baik.
Disampaikannya semua keluhan itu pagi-pagi saat dirinya bangun dari tidur malam yang penuh dengan mimpi buruk, dan kemudian sepanjang hari, sampai saat dirinya tergolek lelah dengan mata basah-untuk kembali memasuki alam mimpi yang tetap tidak ramah. Janganlah pernah Anda bersikap tidak bersahabat kepada satu-satunya pribadi yang menjadi tempat menempelnya nama Anda.

Persahabatan adalah penjamin kualitas kebersamaan.

Bukan kurangnya kasih sayang yang menggagalkan banyak pernikahan, tetapi tidak cukupnya persahabatan. Bagaimana mungkin Anda bisa lama bersama dengan seseorang yang lebih menyukai kebersamaan dengan oranglain, atau yang bersaing dengan Anda, atau yang tidak merasa terkait dengan masalah-masalah Anda, atau yang merasa tidak turut bertanggung-jawab atas lambatnya kemajuan Anda,atau yang bermanis-muka hanya sebelum meminta, atau yang mendahulukan penolakan terhadap usulan-usulan Anda, atau yangmenuduh Anda tidak mau mengerti saat dia tidak mau mengerti batasan-batasan Anda,atau yang membuatAndatidakbisa membedakan antara dusta-nya dan benar-nya, dan yang mengabaikan Anda tetapi yang juga mengatakan bahwa bila ada keberhasilan Anda-itu adalah berkat dukungannya?
Semua itu adalah beban yang menyedihkan dalam kebersamaan resmi yang tidak lagi bernilai. Lalu, mohon Anda sadari bahwa kebersamaan Anda dengan diri Anda sendiri adalah kebersamaan yang paling lama yang akan pernah Anda alami dengan siapa pun, dan merupakan kebersamaan yang tidak bisa Anda tinggalkan. Kebersamaan Anda dengan diri Anda sendiri itu dimulai saat Anda berdua dilahirkan, dan akan berakhir secara duniawi saat diri Anda tidak lagi dapat bertahan sebagai alamat kehidupan Anda didunia.
Maka temukanlah semua definisi baik tentang persahabatan, dan mulai saat ini gunakanlah pengertian-pengertian baik itu dalam sikap dan perilaku Anda-untuk menjadi sahabat yang terbaik bagi diri Andasendiri.

Ketegasan untuk mendisiplinkan diri sendiri adalah pemasti ter-gali-nya emas di bawah tempat Anda berdiri.

Persahabatan Anda dengan diri Anda adalah kebersamaan yang intim untuk mengutamakan perasaan, pikiran, dan tindakan yang memajukan kualitas hidup Anda. Mohon ingatkan sahabat terdekat Anda itu, bahwa semua keberhasilan Anda dimungkinkan karena interaksi yang baik dan yang mendatangkan keuntungan bagi oranglain.
Sehingga sebetulnya, tertundanya keberhasilan Anda berdua-datang dari dua kegagalan. Yang pertama adalah kegagalan untuk diterima dengan baik oleh orang lain, dan yang kedua adalah kegagalan dalam mendatangkan keuntungan bagioranglain. Lalu, berbincang-lah ramah dengan diri Anda sendiri, dan capailah pengertian bersama yang baik mengenai keharusan bagi Anda untuk menjadi pribadi yang diterima, disukai, dan dipercaya oleh orang lain. Bagaimana mungkin Anda berhasil dalam interaksi dengan orang lain, bila Anda tidak berhasil berinteraksi dengan diri Anda sendiri? Mintalah dia untuk bersikap dan berlaku dengan sikap dan tindakan yang telah Anda putuskan sebagai pilihan-pilihan terbaik. Pastikan bahwa dia tidak kembali kepada sikap dan tindakan-tindakan lamanya yang telah dikenalnya dengan baik sekali, yang mudah baginya untuk mengulangi, dan yang telah menjadikan Anda mengeluhkan keadaan di mana Andasekarang berada.

Seorang sahabat adalah seorang rekan yang mengenal lagu-lagu keberanian di hati Anda, dan yang kemudian dengan penuh kasih menyanyikan lagu-lagu itu saat Anda berkecil hati.

Setiap orang mungkin bisa mendengar semua yang Anda katakan, tetapi sedikit sekali yang betul-betul mendengarkan, dan hanya seorang sahabat yang mampu mendengar yang tidak Anda katakan. Dan dengannya dia memberikan bahkan yang tidak Anda minta.

@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@


Anger Management

Hanya seorang yang pemarah yang bisa betul-betul bersabar.

Seseorang yang tidak bisa merasa marah -tidak bisa disebut penyabar; karena dia hanya tidak bisa marah.

Sedang seorang lagi yang sebetulnya merasa marah, tetapi mengelola kemarahannya untuk tetap berlaku baik dan adil adalah seorang yang berhasil menjadikan dirinya bersabar.

Dan bila Anda mengatakan bahwa untuk bersabar itu-sulit, Anda sangat tepat; karena kesabaran kita diukur dari kekuatan kita untuk tetap mendahulukan yang benar dalam perasaan yang membuat kita seolah-olah berhak untuk berlaku melampaui batas.

Kesabaran bukanlah sebuah sifat, tetapi sebuah akibat.

Perhatikanlah bahwa kita lebih sering menderita karena kemarahan kita, daripada karena hal-hal yang membuat kita merasa marah. Perhatikanlah juga bahwa kemarahan kita sering melambung lebih tinggi daripada nilai dari sesuatu yang menyebabkan kemarahan kita itu, sehingga kita sering bereaksi berlebihan dalam kemarahan.

Hanya karena Anda menyadari dengan baik -tentang kerugian yang bisa disebabkan oleh reaksi Anda dalam kemarahan, Anda bisa menjadi berhati-hati dalam bereaksi terhadap apa pun yang
membuat Anda merasa marah.
Kehati-hatian dalam bereaksi terhadap yang membuat Anda marah itu lah yang menjadikan Anda tampil sabar.

Kemarahan adalah sebuah bentuk nafsu.

Nafsu adalah kekuatan yang tidak pernah netral, karena ia hanya mempunyai dua arah gerak; yaitu bila ia tidakmemuliakan,pasti ia menghinakan.

Nafsu juga bersifat dinamis, karena ia menolak untuk berlaku tenang bila Anda merasa tenang. Ia akan selalu memperbaruhi kekuatannya untuk membuat Anda memperbaruhi kemapanan Anda.

Maka perhatikanlah ini dengan cermat; bila Anda berpikir dengan jernih dalam memilih tindakan dan cara bertindak dalam kemarahan, nafsu itu akan menjadi kekuatan Anda untuk meninggalkan kemapananAndayang sekarang -untuk menuju
sebuah kemapanan baru yang lebih tinggi.

Tetapi, bila Anda berlaku sebaliknya, maka ke bawahlah arah pembaruan dari kemapanan Anda.

Itu sebabnya, kita sering menyaksikan seorang berkedudukan tinggi yang terlontarkan dari tingkat kemapanannya,
dan kemudian direndahkan karena dia tidak berpikir jernih dalam kemarahan.

Dan bila nafsunya telah menjadikannya seorang yang tidak bisa direndahkan lagi, dia disebut sebagai budak nafsu.

Kualitas reaksi Anda terhadap yang membuat Anda marah, adalah penentu kelas Anda.

Kebijakan para pendahulu kita telah menggariskan bahwa untuk menjadi marah itu mudah, dan patut bagi semua orang. Tetapi, untuk bisa marah kepada orang yang tepat, karena sebab yang tepat, untuk tujuan yang tepat, pada tingkat kemarahan yang tepat, dan dengan cara yang tepat -itu tidak untuk orang-orang
kecil.

Maka seberapa besar-kah Anda menginginkan diri Anda jadinya?

Memang pernah ada orang yang mengatakan bahwa siapa pun yang membuat Anda marah-telah mengalahkan Anda. Pengamatan itu tepat-hanya bila Anda mengijinkan diri Anda berlaku dengan cara-cara yang merendahkan diri Anda sendiri karena kemarahan yang disebabkan oleh orang itu.

Itu sebabnya, salah satu cara untuk membesarkan diri adalah menghindari sikap dan perilaku yang mengecilkan diri.

Kita sering merasa marah karena orang lain berlaku persis seperti kita.

Perhatikanlah, bahwa orang tua yang sering marah kepada anak-anaknya yang bertengkar -adalah orang tua yang juga sering bertengkar dengan pasangannya.

Bila kita cukup adil kepada diri kita sendiri, dan mampu untuk sekejap menikmati kedamaian kita akan melihat dengan jelas bahwa kita sering menuntut orang lain untuk berlaku seperti yang tidak kita lakukan.

Dan dengannya, bukankah kemarahan Anda juga penunjuk jalan bagi Anda untuk menemukan perilaku-perilaku baik yang sudah Anda tuntutdariorang lain,tetapi yang masih belum Anda lakukan?

Lalu, mengapakah Anda berlama-lama dalam kemarahan yang sebetulnya adalah tanda yang nyata bahwa Anda belum memperbaiki diri?

Katakanlah, tidak ada orang yang cukup penting yang bisa membuat saya marah dan berlaku rendah.

Bila Anda seorang pemimpin, dan Anda telah menerima tugas untuk meninggikan orang lain; maka tidak ada badai, gempa, atau air bah yang bisa membuat Anda mengurangi nilai Anda bagi kepantasan untuk mengemban tugas itu.

Ingatlah, bahwa orang-orang yang berupaya mengecilkan Anda itu-adalah sebetulnya orang-orang kecil.

Karena, orang-orang besar akan sangat berhati-hati dengan perasaan hormat Anda kepada diri Anda sendiri.
Bila mereka marah pun kepada Anda, mereka akan berlaku dengan cara-cara yang mengundang Anda untuk menjadi pribadi yang lebih baik.

Sedangkan orang kecil? Orang-orang kecil membuat orang lain merasa kecil agar mereka bisa merasa besar.

Anda mengetahui kebesaran yang dijanjikan untuk Anda. Maka besarkan-lah orang lain.

@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@#################################$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$
----------
Sebuah jiwa membangun kehidupan seseorang. Setelah jadinya, kehidupan orang itu membangun pagar dan batas-batas ruang geraknya, dan yang kemudian membentuk jiwanya. Maka bangunlah kehidupan yang baik.
Keputusan Anda mengenai bentuk kehidupan yang Anda pilih, akan menentukan kualitas jiwa yang dibentuk oleh kehidupan Anda.

Sebabkan-lah kehidupan yang baik pada orang lain.
----------
Sebutir biji padi membawa setitik kumpulan cetak biru dari rancangan bentuk dan rincian dari semua sifat dan kualitasnya; dan de-
ngan kehebatan kekuatan yang sedikit kita mengerti, mempertahankannya dalam diri kecilnya itu, sepanjang rantai abad-abad yang
panjang, untuk dengan penuh kecintaan meneruskannya ke butir-butir padi berikutnya, agar mereka meneruskan kekuatannya itu ke
masa-masa yang panjang ke depan.
Lalu, apakah yang bisa membuat kita tidak jengah berhenti, dihentikan oleh lemahnya pendapat diri sendiri mengenai diri sendiri?
Padahal semua orang bijak dalam sejarah kemanusiaan telah mengundang kita untuk meneruskan kekuatan mereka kepada keturunan dan lingkungan kita?

Mengutip dari JFK, “Saya yakin bahwa setelah debu dari abad-abad yang melalui kota-kota kita; kita pun, akan diingat bukan karena kemenangan atau kekalahan kita dalam peperangan atau dalam politik, tetapi karena kontribusi kita kepada jiwa kemanusiaan.”

Maka, bangunlah kehidupan yang baik dengan menyebabkan kehidupan yang baik pada orang lain.
----------
Dan itu adalah dasar dari semua kekuatan untuk memenangkan kepemimpinan hidup ini.

istana "CINTA"


lihat fotoku yang "botak"
kekuatan hati, ketabahan jiwa.
subhi ja'far

I Will Survive
Kekuatan terbesar untuk kembali menjadi pemenang dalam kehidupan kita, datang dari pengertian yang dalam mengenai nilai diri kita yang sebenarnya, yaitu pengertian yang tumbuh dari keberanian dalam mengalami kepedihan dan penderitaan.Jadilah pemenang yang sebetulnya.---------Anda bisa memenangkan sebuah peperangan dengan penggunaan kekuatan, tetapi Anda hanya bisa memenangkan sebuah kehidupan dengan sebuah jiwa yang baik.Dalam peperangan untuk memenangkan kekuatan Anda, kebebasan Anda, dan keberhasilan-keberhasilan Anda; tidak ada jumlah kekuatan yang cukup untuk mencondongkan Anda ke arah yang ditolak oleh jiwa Anda.Anda hanya bisa memenangkan diri Anda sendiri, dengan memenangkan jiwa Anda sendiri.Ketajaman sebilah pedang bisa memenangkan sebuah masa, tetapi jiwa yang baik memenangkan keabadian.Maka, jadilah pemenang yang sebetulnya. Jadilah pemenang dengan jiwa yang baik.Bangunlah jiwa yang kuat.---------Katakanlah, … oh jiwaku, jadilah penguat bagiku. Jadikanlah aku penguasa hidupku, walaupun aku sekecil-kecilnya penguasa.Bila jiwaku kuat, aku akan menari di atas ombak kehidupan. Tetapi, bila jiwaku lemah, ombak kehidupan akan menari di atasku.Maka aku jadikan jiwaku kuat, agar jiwaku menjadikan aku kuat.Karena aku dan jiwaku adalah satu.Temukanlah kembali semangat pemenang Anda.---------Sebuah pepatah lama mengatakan, bahwa dia yang kehilangan harta, kehilangan banyak hal.Dia yang kehilangan seorang sahabat, kehilangan lebih banyak lagi. Dan dia yang kehilangan semangatnya, kehilangan semua-nya.Tetapi pepatah tua itu selalu datang menegur dengan penuh keremajaan kepada dia yang longgar memegang jiwanya, dan dengan kelembutan menuntunnya menuju penemuan kembali jiwanya.Anda dilahirkan pemenang. Setiap titik darah Anda adalah darah pemenang. Maka menemukan kembali semangat pemenang yang menjadi hak penuh Anda itu, adalah sesuatu yang alamiah.Bangunlah sebuah kehidupan yang baik.----------Sebuah jiwa membangun kehidupan seseorang. Setelah jadinya, kehidupan orang itu membangun pagar dan batas-batas ruang geraknya, dan yang kemudian membentuk jiwanya. Maka bangunlah kehidupan yang baik.Keputusan Anda mengenai bentuk kehidupan yang Anda pilih, akan menentukan kualitas jiwa yang dibentuk oleh kehidupan Anda.Sebabkan-lah kehidupan yang baik pada orang lain.----------Sebutir biji padi membawa setitik kumpulan cetak biru dari rancangan bentuk dan rincian dari semua sifat dan kualitasnya; dan de-ngan kehebatan kekuatan yang sedikit kita mengerti, mempertahankannya dalam diri kecilnya itu, sepanjang rantai abad-abad yangpanjang, untuk dengan penuh kecintaan meneruskannya ke butir-butir padi berikutnya, agar mereka meneruskan kekuatannya itu kemasa-masa yang panjang ke depan.Lalu, apakah yang bisa membuat kita tidak jengah berhenti, dihentikan oleh lemahnya pendapat diri sendiri mengenai diri sendiri?Padahal semua orang bijak dalam sejarah kemanusiaan telah mengundang kita untuk meneruskan kekuatan mereka kepada keturunan dan lingkungan kita?Mengutip dari JFK, “Saya yakin bahwa setelah debu dari abad-abad yang melalui kota-kota kita; kita pun, akan diingat bukan karena kemenangan atau kekalahan kita dalam peperangan atau dalam politik, tetapi karena kontribusi kita kepada jiwa kemanusiaan.”Maka, bangunlah kehidupan yang baik dengan menyebabkan kehidupan yang baik pada orang lain.----------Dan itu adalah dasar dari semua kekuatan untuk memenangkan kepemimpinan hidup ini.

Diposting oleh google di 19:16 0 komentar
Selasa, 2008 Maret 11
Membangun Kebanggaan Bangsa
subhi ceria

Kita tidak perlu jadi bangsa yang sempurna untuk bisa menjadi bangsa yang berdaulat. Tentu saja perkataan saya jangan disalahartikan sebagai tindakan kontraproduktif. Maksud saya disini adalah tiap negara dan bangsa punya kekurangan, tapi yang harus dilakukan bukanlah selamanya menggerutu akan kekuranga itu, tapi melihat apa kelebihan kita, lalu kemudian mengembangkannya.

Coba kita tengok fakta beberapa negara; Brunei Darussalam tidak punya prestasi olahraga yang menonjo—di Asia Tenggara sekalipun—tapi mereka memfokuskan diri pada pengembangan ekonomi. Malaysia masih harus mengimpor musikus dan group band Indonesia untuk menghibur warga mereka, tapi mereka bisa mendirikan perusahaan multinasional Petronas yang mensponsori salah satu tim F1. Dan semua negara-negara lain tidak ada yang sempurna.

Dengan kata lain, kita harus berhenti merasa kecewa dengan keadaan kita. KH Hasan Abdullah Sahal pernah berpesan, "Jangan kecewa dan mengecewakan, apalagi mengajak orang untuk kecewa." Beliau juga mengingatkan dengan keras, "Iri, dengki, dan membanding-bandingkan tidak akan merubah nasib." Dalam konteks yang kita bicarakan saat ini, hal itu merupakan peringatan bagi kita untuk selalu bersyukur dengan nikmat Allah atas apa yang kita peroleh. Otokritik boleh, tapi bukan ngurutuk. Artinya tiap kritik harus diikuti dengan solusi, tiap menunjukkan kekurangan harus diikuti dengan kelebihan. Dengan bersikap seperti itu, kita akan jadi bangsa yang bangga berbangsa Indonesia, karena kita tahu kekurangan itu ada di antara kelebihan kita.

Sebagai misal, kita tahu bahwa sekarang pemerintah memasok kedelai untuk kebutuhan kita. Tapi kita harus objektif melihat kondisinya, berapa persen impornya, apa alasan impornya, dan negara mana saja di bumi biru ini yang mengimpor kedelai dari negara lain?

Ternyata jika kita membaca lebih detail, dari sumber data Departemen Pertanian, kita akan melihat fakta bahwa dari Perbandingan Ekspor dan Impor Tanaman pangan, Hortikultura, dan Perkebunan, Indonesia untung 26.373 Milyar. Memang kita mengimpor buah, tapi sebagaimana penuturan Anton Apriyantono, angka impor buah-buahan itu angkanya di bawah 5%-6%. Indonesia mengekspor CPO (Coconut Palm Oil/Minyak Kelapa Sawit), kakao, kopi dan teh kualitas unggul. "Produk Hortikultura Indonesia lebih unggul dari Thailand", kata Anton.


Nilai Impor dan Ekspor Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan

Total Ekspor 2005-31 oktober 2007 38.13
Total Impor 2005-31 oktober 2007 11.757
KEUNTUNGAN 26.373

Sumber: Departemen Pertanian


Kemampuan untuk objektif itulah yang akan membangun sikap positif di diri kita. Karena tidak mungkin membangun bangsa tanpa ada optimisme, sikap positif, dan keyakinan. Sikap positif, optimisme dan keyakinan, meski berasal dari sesuatu yang abstrak, sudah dapat memperbaiki keadaan kita. Apalagi jika berasal dari sesuatu yang nyata.

Dalam dunia kedokteran dikenal istilah fenomena placebo. Placebo adalah pil yang tidak mengandung apa-apa. Pil ini diberikan dalam percobaan sebuah obat baru. Sekelompok pasien sukerelawan dibagi menjadi dua; kelompok pertama diberi obat baru yang diujikan, sedang kelompok kedua hanya diberi placebo. Namun kedua kelompok itu tidak mengetahui kelompok mana yang mendapatkan obat asli. Tujuan pembagian kelompok itu adalah untuk melihat sejauh mana efektivitas obat baru tersebut dibandingkan dengan kelompok yang tidak diobati (karena placebo memang tidak mengandung apa-apa). Tapi hal yang sangat mengejutkan, banyak pasien sukarelawan yang hanya mengkonsumsi placebo, ternyata juga sehat. Lalu darimana daya penyembuhan mereka jika selama ini mereka tidak diobati? Dugaan yang kuat adalah 'keyakinan’ para pasien bahwa yang mereka minum adalah obat yang terbaru, telah memicu kekebalan tubuh pasien tersebut, dan mendatangkan kesembuhan yang berasal dari dalam.

Nah, tenaga dari keyakinan dan optimisme itulah yang dikobarkan oleh Ir. Soekarno dalam memperoleh kemerdekaan Indonesia dan membangun Indonesia dari negara terjajah menjadi negara berpengaruh di Asia Tenggara. Mungkin hanya segelitir orang yang tahu bahwa putra sang fajar yang lahir di Surabaya itu memperoleh pakaian kebesarannya dari sumbangan para pengikutnya. Soekarno tidak punya apa-apa saat itu, begitu pula pengikutnya. Namun mereka sadar bahwa kebanggaan bangsa Indonesia harus diangkat terlebih dahulu. Sudah bukan rahasia bahwa saat itu rakyat Indonesia secara umum merasa inferior jika berhadapan dengan penjajah. Ujung-ujungnya mereka lebih kagum dengan pemimpin penjajah daripada pemimpin bangsa sendiri. Hal inilah yang ingin didobrak oleh Soekarno dengan penampilannya yang 'wah'. (lebih lanjut baca Soekarno, Penyambung Lidah Rakyat di Perpustakaan ISID Kampus Al-Azhar)

Menurut Radhar, tanpa rasa percaya diri di tingkat massal maka kita akan dengan mudah dieksploitasi dan manipulasi. Artinya, ketika seseorang atau sebuah bangsa selalu menyangsikan dirinya dan bangsanya sendiri, maka ia kehilangan pijakan bereksistensi, secara sosial dan kultural.

Penglihatan, Visi, dan Mimpi
Nah, sekarang kita sudah punyi bukti-bukti tentang potensi dan kekuatan kita—termasuk salah satunya tentang pertanian yang saya paparkan di atas. Lalu apalagi yang kita tunggu? Sekarang adalah saat yang tepat untuk mulai membangun pondasi rumah kita. Tapi tunggu dulu, sebelum membangun pondasinya, kita harus tahu seperti apa bentuk rumah yang kita inginkan. Kita harus sudah bisa 'melihat' rumah jadi kita bahkan sebelum batu pertama kita letakkan. Itulah yang disebut dengan 'visi'. Dengan bahasa yang lebi umum, visi disebut sebagai mimpi. Tanpa adanya rancangan matang, maka kita akan membangun pondasi secara serampangan dan asal kena, sehingga bangunan kita tidak akan pernah jadi.

Kita berkaca dari almamater yang kita cintai ini. Bahkan sebelum Gontor 2 berdiri, pendiri pondok ini sudah memiliki visi dan mimpi untuk mendirikan 1000 Gontor. Bahkan KH. Syamsul Hadi Abdan menuturkan bahwa KH. Ahmad Sahal saat itu juga bercita-cita agar pondok memiliki ribuan hektar hutan di Kalimantan dan ribuan hektar kelapa sawit di Sumatera, padahal saat itu kelas dan perumahan bagi para guru masih sangat terbatas. KH Syamsul Hadi Abdan juga menyatakan bahwa langkah Gontor untuk membeli kelapa sawit di Sumatera saat ini memang sesuai dengan cita-cita Trimurti.

Dengan adanya visi dan mimpi itu, maka akan lebih mudah bagi generasi penerus pondok ini untuk menentukan misi kontekstual yang tepat, karena semuanya sudah berada dalam blue-print yang jelas, yaitu dalam Panca Jangka.

Jika trainer motivasi saat ini banyak yang mendorong kita untuk memvisualisasikan mimpi kita, sesungguhnya hal itu telah lama dilakukan oleh Trimurti sejak awal pendirian pondok ini.

Kembali ke Indonesia, dengan penuh kebanggan dan rasa percaya diri, marilah kita membangun sketsa mimpi kita. Dan dengan dengan tabah dan sabar, marilah kita meletakkan satu persatu batu bata bangunan kita. Dan bahkan meskipun esok nafas kita kan pupus, mari kita tanam benih di tangan kita untuk anak

Diposting oleh google di 11:05 1 komentar
Berlangganan: Posting (Atom) Arsip Blog
▼ 2008 (4)
▼ April (2)
istana cinta
► Maret (2)
kekuatan hati, ketabahan jiwa.
Membangun Kebanggaan Bangsa
Mengenai Saya
google
Melihat profil lengkap saya

selamat datang di istana "CINTA"